Pengertian Takwa Menurut Istilah
Pengertian takwa menurut istilah kita dapatkan di
banyak literatur
termasuk Al-Quran, Hadits, dan pendapat sahabat
serta para ulama.
Semua pengertian takwa itu mengarah pada satu konsep
yakni melaksanakan
semua perintah Allah
menjauhi larangannya, dan menjaga diri agar terhindari
dari api neraka atau murka Allah SWT.
Ibn Abbas mendefinisikan takwa sebagai
"takut berbuat syirik kepada
Allah dan selalu mengerjakan ketaatan
kepada-Nya" (Tafsir Ibn Katsir).
Ketika Abu Dzarr Al-Ghifari meminta nasihat
kepada baginda Rasulullah,
maka pesan paling pertama dan utama yang
beliau sampaikan kepada
sahabatnya itu adalah takwa. Rasulullah Saw bersabda:
"Saya wasiatkan kepadamu, bertakwalah
engkau kepada Allah karena
takwa itu adalah pokok dari segala
perkara." (Tanbihul Ghofilin, Abi Laits As-Samarkindi).
Imam Qurthubi mengutip pendapat
Abu Yazid al-Bustami, bahwa orang
yang bertakwa itu adalah: "Orang yang apabila berkata
berkata karena Allah
dan apabila berbuat, berbuat dan beramal karena Allah."
Abu Sulaiman Ad-Dardani menyebutkan
"Orang-orang yang bertakwa adalah
orang-orang yang kecintaan terhadap
hawa nafsunya dicabut dari hatinya oleh Allah."
Ibn Qayyim al-Jauziyyah menegaskan
bahwa hakikat taqwa adalah taqwa hati
bukan takwa anggota badan." (Al-Fawaid).
Pengertian Takwa Menurut Al-Quran dan Hadits
Pengertian takwa menurut sahabat Nabi Saw dan ulama di atas
tentu saja merujuk pada Quran dan Hadits.
Al-Quran menyebutkan, takwa itu adalah beriman kepada
hal gaib (Yang Mahagaib: Allah SWT), Hari Akhir, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat
beriman pada kitab-kitab Allah
dengan menjadikan Al-Quran sebagai pedoman
dalam menjalankan
hidupnya (QS. Al-Baqarah:2-7).
Menurut hadits Nabi Saw, pengertian takwa berintikan
pelaksanaan perintah
Allah SWT atau kewajiban agama.
"Laksanakan segala apa yang diwajibkan Allah, niscaya kamu menjadi
orang yang paling bertakwa". (HR. Ath-Thabrani).
Orang bertakwa senantiasa meluangkan waktu untuk beribadah dalam
pengertian ibadah mahdhoh --kewajiban utama seperti sholat dan zakat
serta puasa Ramadhan dan haji bagi yang mampu.
Allah Azza Wajalla juga berfirman dala Hadits Qudsi): "Hai anak Adam
luangkan waktu untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu
dengan kekayaan dan Aku menghindarkan kamu dari kemelaratan. Kalau tidak
Aku penuhi tanganmu dengan kesibukan kerja dan Aku tidak menghindarkan
kamu dari kemelaratan." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Wallahu a'lam bish-shawab. (www.risalahislam.com).
http://www.risalahislam.com/2014/06/Pengertian-Takwa-Menurut-Bahasa-Istilah.html
JAKARTA